Pakan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya produktivitas ternak. Khususnya ternak kelinci. Penerapan tatalaksana
pemberian pakan, yang berorientasi pada kebutuhan kelinci dan
ketersediaan bahan pakan, merupakan upaya yang tepat untuk meningkatkan
produktivitas ternak kelinci secara efisien.
Hasil-hasil penelitian menunjukkan, melalui penerapan tatalaksana
pemberian pakan berdasarkan ketersediaan sumber bahan pakan yang
meliputi pemilihan jenis bahan pakan, pemenuhan jumlah kebutuhan, dan
pengaturan pola pemberian pakan produktivitas ternak kelinci dapat
ditingkatkan (SUDARYANTO, 1984; SARTIKA, 1988; HARSOJO, 1988; RAHARDJO
et al., 2004).
Penulisan artikel ini bertujuan untuk sekadar memberikan informasi tentang salah satu tatalaksana pemberian pakan pada ternak kelinci sehingga
dapat dipakai sebagai acuan. Selain itu artikel ini juga untuk menjawab pertanyaan dari
Ahsanul Huda yang bertanya pada kolom komentar postingan
Tips Agar Kelinci Panjang Umur:
Pakan yang Boleh untuk Kelinci
Pakan yang boleh untuk kelinci tidaklah susah, bahkan sisa-sisa makanan kita pun dapat
dijadikan pakan. Tetapi kalau ingin kelinci kita sehat
ada baiknya memilah pakan yang sehat dan bergizi buat kelinci.
Pakan Alami yang boleh dimakan kelinci seperti: (1) Rumput (2) Sayuran (Hijauan) (3) Buah-buahan (4) Biji-bijian (hanya untuk tambahan) (5) Umbi-umbian (sebagai tambahan). Semua pakan alami boleh diberikan untuk kelinci asalkan tidak beracun, tidak pedas. Akan tetapi ada beberapa pakan alami yang perlu perlakuan khusus sebelum diberikan untuk kelinci, seperti pakan yang mengandung terlalu banyak getah (diangin-anginkan dulu 6-8 jam biar getahnya berkurang), pakan yang mengandung banyak air (dikeringkan) , pakan yang terlalu keras (dilunakkan/jangan diberikan), pakan yang berduri (dihilangkan durinya).
Sebagai referensi biar lebih ilmiah
berikut hasil penelitian SITORUS (1982) melaporkan bahwa hijauan merupakan bahan pakan utama yang
diberikan oleh peternak kelinci di Jawa dengan jumlah pemberian mencapai
80–90% dari total ransum. Jenis-jenis hijauan yang dapat diberikan
sabagai pakan kelinci diantaranya rumput lapangan, sintrong, babadotan
lalakina, jukut loseh, daun ubi jalar, daun pisang, daun singkong, daun
wortel, daun kangkung, kobis, daun turi dan lamtoro.
Kemudian, hasil penelitian SUDARYANTO (1984) terhadap beberapa hijauan yang
diberikan pada kelinci, melaporkan bahwa ketela rambat dan rumput
lapangan merupakan hijauan yang paling baik untuk diberikan pada
kelinci. Dari hasil pengamatannya terdapat petunjuk untuk menggunakan
hijauan ketela rambat dalam bentuk kering, sehingga jumlah konsumsi
bahan kering dapat terjamin.
Selanjutnya SARTIKA (1988) melaporkan daun
wortel mempunyai potensi yang baik untuk dimanfaatkan sebagai pakan
kelinci di daerah padat penduduk (lahan sempit) seperti di perkotaan.
Pakan Buatan yang boleh dimakan kelinci seperti: (1) Pelet Kelinci (2) Konsentrat Kelinci. Dengan catatan bahan yang digunakan baik dan sehat untuk kelinci.
Untuk pakan buatan seperti pelet dan konsentrat ini referensinya:
Untuk mendukung kecukupan gizi yang seimbang pemberian hijauan perlu
diimbangi dengan konsentrat. Pada peternakan kelinci intensif hijauan
diberikan 60–80%, sisanya konsentrat. Ada juga yang memberikan 60%
kosentrat dan sisanya hijauan (SARWONO,2002). Pakan komersial bentuk
pellet yang merupakan campuran hijauan dan kosentrat pada peternakan
intensif dibuat dengan imbangan 50–60% hijauan, 50–40% konsentrat
(ENSMINGER, 1991).
Dalam kaitannya dengan pemberian kosentrat, RAHARDJO
et al. (2004) melaporkan hasil penelitiannya pada ternak kelinci Rex
yang diberi rumput lapang ad libitum (100%) dan rumput lapang ad libitum
ditambah konsentrat, hasil penelitian menunjukkan bahwa performans
produksi terbaik ditunjukkan oleh pemberian rumput lapang ad libitum +
60 g kosentrat dengan pertambahan bobot badan sebesar 1191 g/ekor,
selama 12 minggu sedangkan pada ternak kelinci yang diberikan rumput
lapang ad libitum tanpa konsentrat, pertambahan bobot badannya hanya
sebesar 610 g/ekor dalam waktu yang sama.
Pakan yang Tidak Boleh Diberikan untuk Kelinci
Sekarang untuk pakan yang tidak boleh diberikan untuk kelinci. Terus terang secara ilmiah kami belum menemukan sumber hasil penilitian atau secara ilmiah pakan apa saja yang tidak boleh diberikan untuk kelinci. Akan tetapi dari pengalaman sejumlah peternak kelinci dan sumber yang tidak ilmiah kami menyimpulkan pakan yang
tidak boleh untuk kelinci adalah:
(1) Pakan yang mengandung racun
(2) Pakan yang mengandung banyak getah/air (ada beberapa peternak menyarankan untuk diangin-anginkan atau dikeringkan terlebih dahulu kurang lebih 6-8 jam)
(3) Pakan yang teksturnya kasar/berduri (sebaiknya jangan diberikan, walaupun bisa diatasi dengan melunakkan atau menghilangkan durinya terlebih dahulu)
(4) Pakan yang mengandung zat memabukkan, zat berbahaya, dan zat kimia. (yang mengandung sabun juga termasuk didalamnya ya)
(5) Pakan mengandung daging (jelas tidak boleh, kecuali kelinci pemakan daging. Ada seorang teman yang memang memiliki kelinci aneh yang sangat suka makan daging ayam. Tapi kami sarankan jangan coba di kasing pakan yang mengandung daging ya)
(6) Pakan yang terasa Pedas (sebaiknya jangan diberikan)
(7) Pakan yang terlalu manis (takut giginya ompong nanti)
Biar sedikit ilmiah ini kami kasih referensi:
Sebelum diberikan pada ternak hijauan sebaiknya dilayukan terlebih
dahulu dengan cara membiarkan/diangin-anginkan pada ruangan sekitar
kandang. Zat toksik pada beberapa hijauan seperti adanya HCN pada daun
singkong dapat membahayakan kesehatan ternak. Melalui proses pelayuan
zat toksik yang terkandung pada hijauan dapat dikurangi. Selain itu
pelayuan dapat menurunkan kadar air hijauan yang sangat basah, dimana
hijauan yang basah dapat mengakibatkan kembung (bloat) dan mencret
(enteritis) pada kelinci (BELANGER, 1977).
Diantara jenis hijauan ada yang sangat bergetah bahkan ada struktur
hijauan yang dapat menyebabkan gatal-gatal dan merusak mulut kelinci
(SITORUS et al., 1982). Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan
pencacahan. Pencacahan dilakukan dengan memotong-motong hijauan
sepanjang 2−3 cm dengan cara manual atau mekanis. Melalui proses
pencacahan tekstur hijauan yang kasar dan getah hijauan dapat dikurangi.
Demikian yang bisa kami berikan semoga bisa menjawab pertanyaan di atas, sekalian untuk informasi bersama. bila ingin menambahkan silahkan lewat kolom komentar, salam kelinci.