Pakan kelinci sangat bergam jenisnya, mulai dari pakan alami
maupun pakan buatan. Pakan alami seperti rumput sekarang ini sulit, selain
karena ladang rumput/lahan berkebun semakin sempit juga karena faktor iklim
kemarau yang menyebabkan rumput tidak tumbuh subur. Oleh karena itu pakan
buatan menjadi alternatif bagi para peternak kelinci. Pakan buatan ini biasanya
diolah pabrik, misalnya pelet.
Sebenarnya
menggunakan jenis pakan apa saja tidak masalah, asal kebutuhan gizi kelinci
terpenuhi. Makanan utama kelinci liar di alam bebas sebenarnya adalah dari
jenis rumput-rumputan, biji-bijian, sayur-sayuran, dan buah dimana jenisnya
sangat banyak tersedia sehingga bisa mencukupi semua kebutuhan gizinya.
Berikut ini tabel mengenai kebutuhan
kelinci:
Dari tabel di atas diketahui bahwa kebutuhan pakan kelinci
paling sedikit justru saat dewasa. Saat muda kelinci membutuhkan gizi cukup
banyak untuk perkembangannya. Namun kebutuhan gizi terbanyak yaitu saat menyusui,
jumlah gizi yang dibutuhkan hampir lima kali lipat.
Pemberian pakan sebaiknya tidak hanya pelet saja atau rumput
saja. Dalam suatu penilitian yang dilakukan oleh Rahardjo et al (2004), menunjukkan
bahwa performans produksi terbaik ditunjukkan oleh pemberian rumput lapang ad
libitum + 60 g kosentrat dengan pertambahan bobot badan sebesar 1191 g/ekor,
selama 12 minggu sedangkan pada ternak kelinci yang diberikan rumput lapang ad
libitum tanpa konsentrat, pertambahan bobot badannya hanya sebesar 610 g/ekor dalam
waktu yang sama.
Konsentrat untuk bahan pakan kelinci dapat berupa pellet
(pakan buatan pabrik), atau campuran beberapa bahan pakan diantaranya dedak,
bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas tapioka, bulgur, pakan
starter ayam, ubi jalar dan ubi kayu. Pemilihan jenis bahan konsentrat
tergantung kepada tujuan, sistem pemeliharaan dan ketersediaan bahan pakan di
masing-masing daerah.
Pemberian konsentrat pada anak-anak kelinci yang berusia
sebelum 4 bulan jangan berlebihan karena dapat mengakibatkan gangguan
pencernaan yang disertai mencret.
Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari. Konsentrat
diberikan pada pagi hari sekitar pkl 10:00 setelah pembersihan kandang dan 1/3
bagian hijauan diberikan pada siang hari sekitar pkl 13:00 dan 2/3 bagian
hijauan diberikan pada sore hari sekitar pkl 18:00. Mengingat kelinci termasuk
binatang malam (noctural), dimana aktivitasnya lebih banyak dilakukan pada
malam hari, maka pemberian volume pakan terbanyak pada sore hari sampai malam
hari. HARSOJO (1988) melaporkan kelinci yang diberi pakan dari pkl 18:00–06:00
bobot badannya lebih tinggi dibanding kelinci yang diberi pakan dari pkl.
06:00–18:00.