“Setiap peternak yang memelihara 5.000 ekor kelinci akan
memiliki pendapatan seperti pegawai, yaitu 2 juta per bulan. "Seperti di
Jember, saat ini peternak sementara hanya memiliki kandang dengan kapasitas 300
ekor, dan itu akan ditingkatkan antara 3.000 sampai 5.000 ekor,” ungkap Menteri BUMN Dahlan Iskan
di Jakarta, baru-baru ini.
Dahlan menyatakan, kerjasama antara BUMN
dengan masyarakat secara langsung, yang dalam hal ini beberapa di antaranya
dijembatani oleh civil society, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian
masyarakat pedesaan.
Dahlan mengatakan, kerjasama Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdatul Ulama
(LPPNU) dengan pihaknya akan dijalankan oleh PT BUMN Lestari Hijau. Kerjasama
ini bukan yang pertama kali, karena sejumlah BUMN lain sudah melaksanakannya di
berbagai lokasi.
"Seperti yang baru saja saya tinjau di Bogor, yaitu pengembangkiakan
kelinci. Di Jember pengembangbiakan kelinci juga sudah ada, sementara di Madura
nanti yang dikembangbiakkan adalah sapi," kata Dahlan.
Sementara Direktur Utama PT BUMN Lestari Hijau Ali Rahman, mengatakan salah
satu gagasannya adalah memberikan hak kelola kawasan hutan kepada dai dan
daiyah, yang sebelumnya sudah diberangkatkan ke daerah tertinggal.
"Harapannya para dai dan daiyah itu tidak hanya melaksanakan tugas syiar
agama, tapi juga memiliki pendapatan tetap atas pengabdiannya,"
pungkasnya.