Pengawetan kulit kelinci yang
umum dilakukan oleh peternak adalah dengan cara pengeringan (dengan sinar
matahari) dan penggaraman dengan garam kristal. Cara pengeringan dengan sinar matahari
adalah cara yang paling sederhana dan paling murah,yang menjadi persoalan
adalah dengan kondisi kulit kelinci yang lebih tipis dibandingkan dengan kulit
dari ternak lainnya, apabila proses pengeringan terjadi terlalu cepat akan mengakibatkan
serabut-serabut kolagen yang menyusun lapisan korium (dermis) dari kulit akan
saling bertautan sehingga kulit menjadi sulit untuk dikembalikan dalam bentuk segar
dan hal ini akan menyulitkan dalam penetrasi bahan penyamak kedalam lapisan
korium kulit.
gambar: jaket dari kulit kelinci dan kulit kelinci yang sudah di samak
Pengawetan kulit dengan cara
penggaraman kristal dapat dilakukan apabila kulit kelinci disimpan untuk waktu yang
tidak terlalu lama.Pada penyimpanan yang lama bisa menyebabkan kerontokan bulu,
terutama apabila garam yang dipakai sampai membasahi bagian bulu pada
penyimpanan yang kurang baik. Selain itu penggunaan kristal garam yang terlalu
besar dapat menyebabkan cacat pada kulit terutama bila tumpukan dalam penyimpanan
terlalu tinggi . Dari pengalaman di lapangan dalam pengawetan kulit kelinci,
hasil yang terbaik diperoleh dengan cara penggaraman kering karena kondisi bulu
tetap baik (tidak rontok) dan waktu simpan dapat lebih lama.
Bahan
yang digunakan
Bahan baku : kulit mentah segar
kelinci (misal dari jenis kelinci Rex).
Bahan pembantu : garam teknis
ukuran 1 - 2 mm (sebesar butiran beras)
Bahan pengawet : racun arsen
trioksida yang biasa ditambahkan pada cara
pengeringan dengan sinar matahari
Peralatan
yang dipakai
1 . Ember untuk merendam kulit.
2. Pisau seset untuk
menghilangkan lapisan sub cutis dan lemak
3 . Pipet yang mempunyai skala
untuk mengisap racun kulit .
4. Sarung tangan karet untuk
meremas kulit yang diracun .
5 . Kuda-kuda untuk mengeringkan
kulit yang diracun
6. Papan triplek untuk
penggaraman .
Cara
kerja
Lapisan sub cutis dan sisa-sisa
daging atau lemak dibuang dengan memakai pisau seset, lakukan dengan hati-hati
jangan sampai menyobek kulit. Setelah kulit kelinci bersih dari lapisan sub
cutis dan sisa-sisa lemak, kulit kelinci dicuci dibawah kran air untuk
membersihkan sisa-sisa darah yang menempel pada kulit dan bulu. Air untuk
perendaman sebanyak 10 liter ditambah 5 cc racun arsen diaduk supaya larut.
Setelah itu kulit kelinci yang
telah dicuci bersih dimasukan kedalam larutan racun. Kemudian diaduk dengan
hati-hati. Lakukan peremasan bagian kulit bulu dengan memakai sarung tangan
karet supaya larutan racun meresap pada bagian epidermis kulit dan bulu. Setelah
direndam dalam larutan racun selama 1 - 2 jam. Kulit kelinci diangkat dan ditiriskan
pada kuda-kuda yang terbuat dari kayu, sampai kulit kelinci tidak basah. Untuk
memastikan kulit sudah tidak basah, bagian dalam kulit dapat kita letakan pada
kertas koran yang dapat mengisap air dari kulit.
Proses selanjutnya adalah
penggaraman kulit. Kulit yang telah diberi racun diletakan pada papan triplek dengan bagian
yang berbulu didasar alas. Selanjutnya lumuri bagian korium kulit dengan garam
teknis kristal secara berulang-ulang sampai garam kristal menjadi jenuh dan
tidak diserap lagi oleh kulit. Setelah proses penggaraman selesai, kemudian
kulit dikeringkan dengan cara diangin-anginkan pada kuda-kuda dan biasanya kulit
kelinci akan kering dalam waktu antara 4 - 5 hari. Setiap selesai proses
pekerjaan semua peralatan dan tangan kita dicuci dengan sabun dan menggunakan
air yang mengalir, agar racun yang menempel hilang.