Hai hai kali ini kita akan membahas sesuatu yang “hot” dari
kelinci yaitu perilaku seksual kelinci.
Perilaku Seksual Kelinci Jantan
Kelinci liar yang hidup di alam bebas, ketika melakukan
perkawinan akan mengejarngejar kelinci betina, sedangkan kelinci piaraan di
dalam kandang tidak dapat mengejar betina, hanya ekornya ditarik ke atas dan
digerak-gerakkan sebagai tanda siap kawin.Menarik ekor katas dan
menggerak-gerakan adalah perilaku yang biasa dilakukan jantan ketika hendak
melakukan perkawinan. Kelinci mengangkat kedua kaki belakangnya dan berjalan
dengan anggun serta mengangkat ekornya ke atas punggung, untuk menarik
perhatian lawan jenisnya. Beberapa variasi menarik ekor tersebut dilakukan
sambil mengelilingi kandang. Hal ini bertujuan untuk menstulasi daya
penglihatan dan penciuman kelinci jantan pada kelenjar inguinal.
Kelinci jantan akan mengencingi lawan jenisnya pada saat
melakukan pertunjukan/tarian sebelum kawin. Kelinci jantan akan berjalan
mengelilingi kandang sambil menandai dengan cara mengencinginya. Urin juga
akan memancar keluar secara tiba-tiba pada saat kelinci terkejut atau
dikejutkan sesuatu.
Ketika kelinci betina siap kawin, ia akan mengangkat kaki
belakangan dan si jantan akan menaiki kelinci betina serta melakukan kopulasi.
Setelah ejakulasi kelinci jantan akan loncat ke belakang atau ke samping sambil
mengeluarkan tarian khas, yang mengindikasikan kesakitan atau sebagai tanda
kepada kelinci lainnya.
Cairan sperma yang dipancarkan berkisar antara 0,5 – 1,5 mL
sedangkan jumlah sperma sebanyak 0,5 x 108/mL~3,5 x 108/mL. Cairan sperma juga
mengandung fructose 40~400 mg/100 ml; sedikit glukosa dan
glycerylphosphorylcholine 215 ~370 mg/100 ml. Sperma kelinci tahan terhadap
hydrogen proksida.
Perilaku Seksual Kelinci Betina
Kelinci betina liar memeperlihatkan aktifitas reproduksi
berupa anestrus dengan periode yang terbatas tergantung pada musim/cuaca, akan
tetapi kelinci piaraan tidak menunjukan siklus estrus tertentu. Ada masanya si
betina menolak untuk kawin, tapi siap dikawini oleh pejantan lain. Kelinci
betina juga hanya mau dikawini satu saja dan menolak untuk dikawini kedua
kalinya oleh pejantan yang sama.Ciri-ciri betina siap kawin ditandai dengan vulva
berwarna keunguan dan membengkak/mengeras, lembab, gelisah, berusaha mendekati
kelinci di kandang terdekat serta mengosok-gosok dagunya.
Menurut Staples dan Holtkamp (1966), kelinci tidak mengalami
ovulasi secara spontan. Ovulasi terjadi 10 – 13 jam setelah kawin atau setelah
disuntik hormon Lutein (HCG) sebanyak 20-25 IU. Persentase ovulasi mempunyai
korelasi dengan berat badannya Conseption rate kelinci rata 68% dengan angka
tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 80%. Conseption ini dipengaruhi
oleh musim dan suhu
Periode
masa kebuntingan kelinci adalah 24-34 hari, rata- rata 31-32 hari, tapi hal itu
dipengaruhi oleh iklim atau cuaca. Tabel 6 menunjukan bahwa 85,5 % kelinci
melahirkan anaknya pada hari ke-31 dan 32 masa kebuntingan. Kebuntingan dapat
diketahui dengan cara meraba perut bagian/belakang dan akan teraba adanya
perkembangan fetus di dalam uterus pada saat kebuntingan mencapai usia 12-14
hari.
Jumlah anak kelinci sekelahiran (litter size) rata-rata
sebanyak 7 ekor/induk. Anak kelinci akan disusui oleh induknya dan disapih pada
umur 3-4 minggu. Anak kelinci akan mengalami dewasa kelamin pada usia 3-6
bulan. Studi tentang litter size kelinci, menunjukkan bahwa litter size kelinci
paling rendah 6,49 dan paling tinggi 8,07 ekor per kelahiran dengan rata-rata
dari 2.447 sampel diperoleh besar litter size rata-rata 7,39