Wednesday 27 March 2013

Pakan Kelinci



Kelinci termasuk jenis hewan yang suka makan apa saja, kalau kita memberikan sesuatu pada kelinci maka hampir dipastikan mereka akan memakannya, akan tetapi pencernaan kelinci tidaklah sekuat hewan pemakan rumput lainnya (misal sapi). Mereka rentan terkena masalah pada pencernaannya seperti diare yang bisa mengakibatkan kematian. Oleh karena itu pakan kelinci sangat perlu diperhatikan.

Memelihara kelinci terutama jika untuk dijadikan hewan ternak, maka pakan harus diberikan secara efisien, dalam arti jumlah pakan yang diberikan harus diperhitungkan, baik itu nilai gizinya ataupun harganya, sehingga keuntungan yang didapat dapat maksimal. biaya produksi ternak terbesar berasal dari pakan yaitu sebesar 60–70%. Oleh karena itu, upaya meningkatkan efisiensi pakan atau menurunkan biaya pakan merupakan suatu keharusan.

Berikut ini merupakan bahan yang dapat dijadikan pakan kelinci

Rumput dan Sayuran
Rumput dapat diberikan kepada kelinci, karena memang pada dasarnya kelinci yang hidup liar makannya adalah rerumputan. Namun alangkah baiknya jika pemberian rumput sebelumnya dicuci atau dikeringkan terlebih dahulu agar bersih dari telur-telur cacing. Alangkah baiknya jika diberikan rumput timothy. Sayuran yang boleh diberikan adalah wortel jangan diberikan sayur-sayuran hijau yang masih segar ataupun daun atau batang yang bergetah karena dapat menyebabkan mencret atau bahkan berujung kematian

Ampas Kecap
Ampas kecap merupakan hasil ikutan dari proses pembuatan kecap yang berbahan dasar kedelai yang memiliki kandungan protein cukup tinggi. Untuk menjadi bahan baku pakan, ampas kecap harus diolah menjadi tepung dengan lebih dahuhr dikeringkan dalam oven/dijemur. Nilai gizi yang terkandung adalah protein 10,32%;Iemak 6,93%;air 52,98% dan abu 6,72%.Ampas kecap merupakan hasil ikutan dari proses pembuatan kecap yang berbahan dasar kedelai yang memiliki kandungan protein cukup tinggi. Untuk menjadi bahan baku pakan, ampas kecap harus diolah menjadi tepung dengan lebih dahuhr dikeringkan dalam oven/dijemur. Nilai gizi yang terkandung adalah protein 10,32%;Iemak 6,93%;air 52,98% dan abu 6,72%.

Onggok
Onggok yang berasal dari ubi kayu merupakan hasil ikutan padat dari pengolahan tepung tapioka. Sebagai ampas pati singkong (ubi kayu) yang mengandung banyak karbohidrat, onggok dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi, nilai gizi yang terkandung pada onggok adalah protein 3,6%; lemak 2,3%;air 20,31 % dan abu 4,4%.

Ampas tahu
Ampas tahu merupakan hasil ikutan dari proses pembuatan tahu. Untuk menjadi bahan baku pakan, ampas tahu dapat langsung diberikan pada ikan/ ternak dengan tambahan sedikit ikan asin, atau dapat juga diolah lebih dulu menjadi tepung dengan mengeringkannya dalam oven/dijemur lalu digiling. Nilai gizi yang terkandung adalah protein 8,66%; lemak 3,79%; air 51,63% dan abu 1,21%.

Wheat Bran
Dedak gandum (wheat brand) merupakan hasil samping pengilingan gandum yang tersusun dari bekatul aleuron, lembaga, pati gandum dengan serta kasar tidak lebih dari 9%. Wheat brand juga mengandung vitamin B terutama B1 dan B kompleks yang penting untuk pertumbuhan unggas. Wheat brand mengandung protein kasar 16,5%, lemak kasar 4,6%, serat kasar 6,*%, Ca 0,09% dan 0,81%.

Susu Skim
Susu skim merupakan susu non kolestrol dan mengandung banyak protein dan juga mengandung kalsium dan beberapa vitamin seperti vitamin B12.Pemberian susu skim dapat dicampurkan ke pakan pokoknya.

Bekatul
Bekatul adalah bagian terluar dari bagian bulir yang terbungkus oleh sekam. Bulir adalah buah sekaligus biji berbagai tumbuhan serealia sejati, seperti padi, gandum, dan jelai. Istilah bekatul terutama disematkan kepada padi, karena serealia inilah yang dikenal dalam budaya Nusantara. Namun demikian, bekatul dapat diperoleh pula dari jagung, gandum, milet, serta jelai. Kandungan gizi bekatul dikenal luas sejak ditemukannya vitamin B1 (tiamin) dari beras yang belum disosoh, yang bila dikonsumsi terbukti menekan frekuensi penyakit beri-beri oleh Dr. Eijkman. Kandungan gizi lainnya adalah serat pangan, pati, protein, serta mineral.

Pelet
Pelet kelinci biasanya terbuat dari komponen bekatul halus, padi, pollar, jagung giling, ampas tapioka, tetes tebu, kacang, vitamin, arang aktif,kalsium dan penyedap. Semua bahan tersebut dihaluskan dan dicampur menjadi satu. Mengingat bahannya yang kaya, pelet banyak disebut sebagai konsentrat. Pelet kelinci banyak digunakan para peternak kelinci untuk menaikkan bobot tubuh kelinci ternaknya agar lebih "ramah" di pasaran. Memang sebagai konsentrat kaya gizi, pelet mampu mempercepat dan mempermudah pertumbuhan. Memang hal ini akan memberi dampak positif pada peternak kelinci yang tujuan ternaknya untuk komersil seperti pengambilan daging, bulu dan untuk tujuan laboratorium. Bagi Anda yang memelihara kelinci sebagai hewan rumah, pelet tidak dianjurkan sebab mengandung jumlah kalori yang tinggi dan tentu saja akan menyebabkan kelinci Anda kegemukan.

No comments:

Post a Comment